Get me outta here!

Minggu, 29 November 2020

(Ringkasan Materi) Ekonomi Kesejahteraan Keseimbangan Umum

 EKONOMI KESEJAHTERAAN  KESEIMBANGAN UMUM 

A.    Kriteria Kesejahteraan Sosial

1.      Menganalisis pilihan kelayakan alokasi sumber daya adalah sangat sulit, karena :

·         Melibatkan penetapan pilihan tentang tingkat utility dari banyak sekali individu.

·         Dalam memilih antar 2 alokasi (A dan B), memungkinkan munculnya perbedaan preferensi. Seseorang pilih A dan yang lain pilih B.

2.      Gunakan diagram Edgeworth untuk menunjukkan problem dalam penetapan kriteria social welfare :

·         Posisi contract curve menunjukkan situasi optimum secara sosial.

·         Sepanjang contract curve, utilities 2 individu bisa berbeda dan bersifat Kompetitif.

·         Jika kita asumsikan bahwa UTILITY dapat dibandingkan antar individu, maka kita dapat menggunakan contract curve untuk menyusun utility possibility frontier.




·         Fungsi Social Welfare

social welfare = w(US,UJ)

Masalahnya adalah mengalokasikan x dan y kepada S dan J untuk memaksimumkan w.


 

B.     The Arrow Impossibility Theorem

·         Arrow memandang bahwa masalah social welfare sebagai salah satu di antara “keadaan sosial” yang mungkin.

·         Asumsi : Tiap individu dapat meranking kebutuhannya.

·         Arrow memunculkan pertanyaan berikut :

·         Benarkah ada ranking preferensi masyarakat dapat dicatat dengan baik.

·         Umpamakan ada 3 keadaan social (A, B, C) dan 2 individu (Smith and Jones).

Ø  Smith lebih suka A daripada B dan B lebih suka C.

A PS B dan B PS C dan A PS C

Ø  Jones lebih suka C daripada A dan A lebih sukan B.

C PJ A dan A PJ B dan C PJ B

·         Arrow’s impossibility theorem menunjukkan bahwa reasonable social ranking tidak pernah dapat ada.

·         Arrow mengasumsikan bahwa suatu social ranking harus memenuhi 6 axioma:

Ø  “P” dibaca “ secara sosial lebih memilih daripada”

 

C.    The Arrow Axioms

·         Preferensi sosial harus dapat diranking.

Ø  Misalnya A P B, B P A, atau A = B -(A I B) untuk 2 kondisi A dan B

·         Ranking tersebut harus transitive.

Ø  jika A P B dan B P C (atau B I C), maka A P C

·         Ranking harus berhubungan positif dengan preferensi individual.

Ø  Jika A lebih disukai Smith dan Jones, maka A P B

·         Jika ada keadaan social yang baru, maka tidak harus mempengaruhi ranking yang ada (aslinya).

Ø  Jika A P B, maka akan tetap demikian jika ada D.

Ø  Fungsi social preference tidak harus seragam.

Ø  Tidak harus bahwa kondisi A P B tidak mempertimbangkan kondisi individu dalam masyarakat.

·         Hubungan sosial tidak dalam kondisi dictatorial.

Ø  Seseorang tidak menentukan preferensi orang lain.

 

D.    The Median Voter Theorem

Jika pilihan bersifat unidimensional dan preferensi memiliki satu puncak, aturan mayoritas akan menghasilkan pilihan project yang paling banyak diinginkan oleh median voter.

·         Karena itu voter’s preferences akan menentukan pembentukan public choices.

 

E.     Rent-Seeking Behavior

·         Politisi terpilih berperan sebagai agents.

Ø  Memilih kebijakan yang diinginkan pemilihprincipals (voters).

·         Agen yang sempurna akan memilih kebijakan yang akan banyak dipilih median.

Ø  Apakah politisi tidak memiliki interest (selfless) ?

·         Politisi mungkin akan melakukan rent-seeking activities.

Ø  Kegiatan yang mengupayakan peningkatan kesejahteraan sendiri.

·         Hal ini akan menciptakan perbedaan nilai tax antara nilai public goods yang diterima voter dengan yang dibayarkan.

·         Warga masyarakat kadang juga menjadi rents seeker untuk dirinya sendiri dengan meminta politisi memberikan keuntungan/manfaat baginya.

·         Karena itu, economic agent melakukan rent-seeking activities ketika mereka menggunakan proses politik untuk memperoleh keuntungan ekonomi yang tidak wajar.

·         Politisi dapat berupaya memanfaatkan peluang rent seeking, namun hal ini dapat dikurangi dengan pemilihan yang bebas.

 


0 komentar:

Posting Komentar