Get me outta here!

Minggu, 15 Maret 2020

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DI INDONESIA


PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DI INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya alam merupakan unsur lingkungan yang terdiri atas sumber daya alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya buatan, merupakan salah satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu.

BAB II
PEMBAHASAN
Sumber daya alam adalah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik).
Pada dasarnya Alam mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan tersebut.
Semua kekayaan yang ada di bumi ini, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.
Adapun Sumber Daya Alam di Indonesia:
1.      MINYAK BUMI
·         Riau
Daerah di Riau ini mampu menghasilkan 365.827 barrel per hari dengan rincian minyak mentah sebanyak 359.777 barrel dan kondesat sebesar 6.050 barrel. Semua hasil minyak ini diperoleh dari Lhokseumawe, Peurela, Tanjung Pura, Sungai Paking, Dumai, Sungai Gerong, Plaju, Sorolangun, Kepulauan Natuna yang memiliki enam blok pertambangan yaitu Rokan, Mountain Front Kuantan, Siak, Coastal Plains & Pekanbaru, Selat Malaca, dan Selat Panjang. Riau sendiri merupakan daerah penghasil minyak terbesar di Indonesia. Sumber daya alamnya dikelola oleh Chevron, Petroselat, Bumi Siak Pusako, Pertamina, Kondur Petroleum dan Pembangunan Riau.
·         Irian Jaya Barat
Daerah yang mempunyai luas 410.660 kilometer persegi ini mampu menghasilkan minyak sebanyak 14.811 barrel per hari. Dimana bahan yang dihasilkan berupa minyak mentah sebesar 8.243 barrel dan kondensat sebanyak 6.568 barrel. Minyak di daerah ini dieksplorasi oleh Pertamina, Petrochina dan Petroleum. Yang terpusat di Sorong, Kiamano, Asmat/Biak Numfor.
·         Sumatra Selatan
Di Sumatera Selatan, daerah-daerah yang menjadi penghasil minyak antara lain Rimau, Lematang, Pendopo Raja dan Ogam Komering. Sumatera Selatan ini mampu menghasilkan minyak mentah sebesar 30.718 barrel per hari dan kondesat sebanyak 10.339 barrel. Semua blok minyak yang berada di Sumatera Selatan ini dikelola oleh Pertamina, Medco, Talisman, Conoco Philips dan Golden Spike.
·         Jawa Timur
Daerah di Jawa Timur ini mampu menghasilkan minyak mentah sebanyak 52.290 barrel dan kondesat 326 barrel atau total sebanyak 52.616 barrel per hari. Daerah penghasil minyak di Provinsi Jawa Timur ini antara lain Kangean, Tuban, Cepu, Brantas, Madura Barat, Gresik, dan Bawean. Dimana pertambangan di daerah ini di kelola oleh berbagai perusahaan seperti Pertamina, Hess, Kodeco Energy, Total, Pertamina, Kangean Energy dan Petrochina.

2.      BATU BARA
Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir batubara terbesar di dunia. Sejak tahun 2005, ketika melampaui produksi Australia, Indonesia menjadi eksportir terdepan batubara thermal.
Ada banyak kantung cadangan batubara yang kecil terdapat di pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, namun demikian tiga daerah dengan cadangan batubara terbesar di Indonesia adalah:

1. Sumatra Selatan
2. Kalimantan Selatan
3. Kalimantan Timur

Sejak awal tahun 1990an, ketika sektor pertambangan batubara dibuka kembali untuk investasi luar negeri, Indonesia mengalami peningkatan produksi, ekspor dan penjualan batubara dalam negeri. Ekspor batubara Indonesia berkisar antara 70 sampai 80 persen dari total produksi batubara, sisanya dijual di pasar domestik.
Negara tujuan utama untuk ekspor batubara Indonesia adalah China, India, Jepang dan Korea Selatan. Selama "tahun-tahun kejayaannya" batubara menyumbang sekitar 85 persen terhadap total penerimaan negara dari sektor pertambangan.
Kebijakan Pemerintah Indonesia mempengaruhi industri pertambangan batubara nasional. Untuk memperoleh suplai dalam negeri, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral Indonesia meminta para produsen batubara untuk mencadangkan jumlah produksi tertentu untuk konsumsi dalam negeri (domestic market obligation). Selain itu, Pemerintah dapat menyetel pajak ekspornya untuk mengurangi ekspor batubara. Selama beberapa tahun terakhir Pemerintah menyatakan keinginan untuk meningkatkan konsumsi domestik batubara sehingga batubara mensuplai sekitar 30% dari pencampuran energi nasional pada tahun 2025.

3.      GARAM
·         Madura
Salah satu daerah yang masih masuk ke dalam wilayah Jawa Timur ini sudah sejak lama dikenal sebagai daerah penghasil garam terbesar di Jawa. Hal ini didukung dari kondisi cuaca di Madura yang cukup panas dengan kelembapan udara mencapai 80% serta curah hujan 186 mm per tahun. Dengan kondisi yang dimilikinya sangat cocok untuk memperoduksi garam karena dalam proses pembuatannya membutuhkan sinar matahari untuk penguapannya. Dan daerah penghasil garam berada di sepanjang pantai di bagian selatan Madura. Di tahun 2018, Kabupaten Sumenep memiliki luas areal garam mencapai 1.460 ha dengan jumlah produksi sebesar 236.887 ton. Sedangkan di Sampang luas wilayah penggaraman mencapai 2.814 ha dengan produksi garam di tahun 2018 sebesar 346.666 ton.
·         Cirebon
Sudah sejak dulu Cirebon menjadi wilayah penghasil garam terbesar di Jawa Barat. Dalam satu musim kemarau saja, ratusan ribu ton garam berhasil diproduksi. Di tahun 2018, tercatat jumlah garam yang dihasilkan cukup melimpah yaitu mencapai 483 ribu ton, angka tersebut melebihi target yang ditentukan yaitu 350 ribu ton. Meskipun demikian, kualitas garam yang dihasilkan masih kurang baik dalam segi mutu. Hal ini disebabkan kandungan NaCl yang terdapat di dalamnya hanya sebesar 20 persen saja, padahal standar garam yang baik NaCl harus mencapai 94 persen.
·         Pati
Pati menjadikan garam sebagai salah satu produk andalannya, hal ini dibuktikan dari jumlah produksi garam yang dihasilkan yang mencapai 500 ton per hari. Maka tidak heran jika Pati mendapat urutan ketiga sebagai daerah penghasil garam terbesar di Indonesia. Bahkan di Pati telah didirikan Gudang Garam Nasional. Ada sekitar 20 desa penghasil garam di Kabupaten Pati dan jika ditotal luas keseluruhan lahan penghasil garam bisa mencapai 2.838 ha  dengan jumlah petani garam sebanyak 6.781 orang. Untuk mendukung para petani garam di Pati, pemerintah setempat pun mencabut izin perluasan usaha milik salah satu perusahan import garam dari Australia sebab keberadaannya cukup meresahkan petani garam lokal.
·         Indramayu
Satu lagi daerah di Jawa Barat yang terkenal sebagai sentra penghasil garam berkualitas yaitu Indramayu. Para petani garam di Indramayu bertekat untuk meningkatkan produksi garam demi mewujudkan swasembada garam nasional serta peningkatan kesejahteran di kalangan keluarga petani garam. Untuk itu Indramayu menerapkan teknologi terbaru yaitu geo isolator untuk proses produksinya sehingga garam yang dihasilkan sesuai dengan standar yang diinginkan oleh perusahaan penerima garam. Hal ini terbukti berhasil dengan jumlah produksi garam di tahun 2018 mencapai 318.335 ton.
·         Bima
Nusa Tenggara Barat juga tidak mau kalah dengan daerah lain dalam menghasilkan garam. Di Kabupaten Bima potensi lahan untuk tambak garam cukup luas yaitu sekitar 4.620 ha namun tidak sampai setengahnya yang baru digarap. Sering berjalannya waktu pemerintah setempat mulai mengolah lahan – lahan potensial untuk dijadikan lahan garam. Jika dirata – rata jumlah produksi garam yang dihasilkan per tahunnya mencapai 152 ton. Selain itu, gundukan garam yang berwarna putih menjadi daya tarik tersendiri di Bima. Banyak wisatawan yang datang berkunjung ke Bima, menyempatkan diri untuk mengabadikan pemandangan tersebut yang mungkin jarang ditemukan di tempat lain.
·         Kupang
Potensi garam yang terdapat di Kupang tidak jauh berbeda dengan yang terdapat di Australia. Potensi lahan garam yang tersedia di Kupang mencapai 60 ribu hektar, namun hanya sekitar 21 ribu hektar saja yang baru digarap untuk produksi garam. Dari 21 ribu lahan garam yang digunakan, produksi garam bisa mencapai 2,6 juta ton setiap tahun. Produksi garam yang terdapat di Kupang memberikan dampak positif salah satunya meningkatkan kesejahteraan para petani lokal serta sebagai bahan baku di sektor industri di Indonesia. Sehingga pemerintah setempat bertekat menjadikan Kupang sebagai salah satu daerah penghasil garam terbesar di Indonesia.

4.      GAS ALAM
·         Kalimantan Timur
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengukuhkan Provinsi Kalimantan Timur sebagai daerah penghasil gas alam yang terbesar di Indonesia. Salah satu titik terpenting di Kalimantan Timur yang menyimpan kekayaan gas alam adalah di blok Mahakam. Kalimantan Timur menjadi urutan pertama dari 5 daerah penghasil gas alam yang terbesar di Indonesia.
Cadangan gas alam yang diketahui terkandung dalam perut bumi Kalimantan Timur sangat melimpah. Sekitar 13,83 TCF cadangan gas alam dapat ditambang dari provinsi yang beribukota di Samarinda ini. Sedangkan produksi gas alam Kalimantan Timur sendiri mencapai 607,15 juta TCF. Tidak heran, Kalimantan Timur dianggap sebagai daerah penghasil gas alam yang terbesar di Indonesia. Industri gas alam ini membawa dampak pada perekonomian masyarakat Kalimantan Timur dan Indonesia.
·         Sumatra Selatan
Provinsi Sumatera Selatan menjadi urutan ke-2. Cadangan gas alam di Provinsi Sumatera Selatan sangat melimpah. Salah satu daerah di Sumatera Selatan yang menjadi pemasok gas alam terbesar untuk Indonesia adalah Kabupaten Musi Banyuasin.
Pemerintah Kabupaten Musi Banyasin pada tahun 2016 sudah membangun sekitar 10.000 pipa saluran gas alam untuk mendukung kebutuhan bahan bakar warganya. Akibat adanya proyek kesejahteraan ini, para penduduk di Kabupaten Musi Banyuasin dapat dengan mudah mendapatkan sumber energi untuk digunakan memasak atau kebutuhan lainnya.
Selain di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan juga masih memiliki potensi lumbung energi gas alam di titik lainnya seperti di Kecamatan Buay Pamaca, Musi Rawas dan Lahat.
·         Papua Barat
Provinsi Papua Barat. Provinsi Papua Barat berhasil menjadi urutan ke-3 dalam daftar 5 daerah penghasil gas alam yang terbesar di Indonesia. LNG Tangguh merupakan megaproyek yang digarap oleh pemerintah untuk memanfaatkan potensi kekayaan gas alam di Bumi Cenderawasih ini. Pusat pertambangan LNG Tangguh di Papua Barat memiliki sekitar 500 miliar meter kubik cadangan gas alam dari perut buminya.
Tidak hanya mengandalkan kekayaan gas alam yang melimpah di LNG Tangguh, Papua Barat juga masih memiliki titik lain yang setelah diteliti ternyata juga kaya dengan cadangan gas alam. Daerah Kapulanda yang diteliti oleh tim dari Pertamina EP ternyata juga menyimpan cadangan gas alam yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat Papua Barat dan Indonesia.
·         Kepulauan Riau
Kepulauan Riau menjadi urutan ke-4 dalam daftar negara penghasil gas alam terbesar di Indonesia.
Salah satu wilayah di Kepulauan Riau yang menjadi salah satu sumber gas alam terbesar adalah Kabupaten Natuna. Kabupaten yang terdiri dari beberapa pulau di tengah Laut Cina Selatan ini menyimpan sekitar 222 trilyun kubik cadangan gas alam. Karena kekayaan sumber daya alamnya yang luar biasa, tak mengherankan jika Kabupaten Natuna di Riau ini pernah menjadi rebutan antara Indonesia dan Tiongkok. Selain di Kabupaten Natuna, sumber gas alam yang melimpah juga bisa ditemukan di Kabupaten Anambas, Riau.
·         Jawa Barat
Tanah Sunda yang dekat dengan pusat pemerintahan Indonesia ini ternyata menyimpan kekayaan gas alam terbesar ke-5 di Nusantara. Provinsi Jawa Barat yang beribu kota di Bandung ini ternyata menyimpan gas alam yang melimpah di perut buminya.
 Salah satu produk pengolahan gas alam yang menjadi andalan Provinsi Jawa Barat adalah gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) yang utamanya digunakan untuk kepentingan industri dalam negeri.
5.      EMAS
·         Grasberg, Papua
Papua merupakan salah satu dari 5 besar negara penghasil emas terbesar di dunia. Tambang emas ini dikelola oleh Perusahaan asal AS, Freeport Mcmoran. Berdasarkan laporan dari perusahaan tersebut pada tahun 2014 silam, setidaknya tersisa 28,2 juta ons emas dengan cadangan emas Keseluruhan 54,8jt Ons Emas.
·         Tujuh Bukit, Banyuwangi
Tambang Tujuh Bukit atau lebih dikenal dengan sebutan Tumpang Pitu adalah yang terbesar kedua di indonesia dan termasuk yang terbesar di dunia. Tambang yang terletak di kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ini dikelola oleh PT BSI (Bumi Suksesi Indo). Penambangan terbuka di daerah ini dimulai pada tahun 2016. Diperkirakan ada sekitar 28jt Ons Emas di dalamnya.
·         Gosowong, Halmahera Sulut
Tambang Tujuh Bukit atau lebih dikenal dengan sebutan Tumpang Pitu adalah yang terbesar kedua di indonesia dan termasuk yang terbesar di dunia. Tambang yang terletak di kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ini dikelola oleh PT BSI (Bumi Suksesi Indo). Penambangan terbuka di daerah ini dimulai pada tahun 2016. Diperkirakan ada sekitar 28jt Ons Emas di dalamnya.
·         Pujon, Kalimantan Tengah
Sejak zaman dahulu, tanah borneo atau Kalimantan telah menjadi primadona dunia berkat kekayaan sumber daya alamnya yang sangat luar biasa, salah satunya adalah emas. Disini juga dilakukan proyek penambangan emas di wilayah Kapuas, Kalimantan Tengah. Diperkirakan bahwa tambang emas Pujon ini masih memiliki cadangan emas untuk beberapa puluh tahun kedepan.
·         Batu Hijau, Sumbawa NTT
Setidaknya, ada sekitar 2, 77 juta ons emas mentah yang telah berhasil didapatkan dari lokasi penambangan tambang emas batu hijau di wilayah Sumbawa ini, sejak mulai di buka tahun 2000 lalu. Dengan banyaknya potensi besar yang dihasilkan tersebut, membuat tambang emas batu hijau ini juga dilirik oleh beberapa negara tetangga.

6.      TIMAH
·         Pulau Belitung
Daerah penghasil timah di Indonesia yang paling banyak adalah di pulau Bangka Belitung tepatnya di daerah Manggar. Bahkan pulau Bangka Belitung ini sudah diakui dunia sebagai pulau penghasil timah terbanyak setelah China.
Adapun faktor lain yang menyebabkan Bangka Belitung mampu menghasilkan timah yang sangat banyak adalah karena pulau tersebut kaya juga akan bebatuan yang memiliki sifat asam. Bangka Belitung mampu menghasilkan timah mencapai 100.000 ton dan jumlah tersebut akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
·         Bakinang
Setelah Bangka Belitung, kini daerah dengan penghasil sumber daya alam timah terbesar dan terbanyak adalah di daerah Bakinang tepatnya di Riau pulau Singkep. Jika Belitung adalah daerah terbesar yang sudah diakui dunia sebagai daerah penghasil timah, maka Bakinang adalah daerah penambangan timah tertua di Indonesia. Selama catatan sejarah, penambangan timah di Bakinang ini sudah terjadi selama dua abad yakni sejak tahun 1812 sampai dengan tahun 1992.
·         Dabo
Masih di pulau Singkep ternyata ada daerah lain yang menjadi pusat penghasil timah terbesar di Indonesia yaitu daerah Dabo. Di daerah Dabo ini luas area tambang timah yang tersedia sekitar 45.000 ha dengan kegiatan penambangan sudah dilakukan kurang lebih 180 tahun lamanya.

7.      BAUKSIT
·         Riau
Daerah Riau terkenal sebagai lokasi penambangan terbaik yang salah satu hasilnya adalah bauksit atau yang lebih dikenal dengan nama bijih Aluminium. Bahan alam ini banyak ditemukan di Pulau Bintan dan Pulau Bulan. Lokasi tersebut merupakan daerah penghasil bauksit di indonesia terbesar saat ini dan produksinya sudah mencapai pasaran internasional.
·         Sumatera Utara
Lokasi penambangan berada di kota Pinang. Cara menemukan Bauksit dengan melakukan babat alas lalu penggalian. Jika sudah dipastikan daerah tersebut mengandung bijih Aluminium, maka langkah selanjutnya adalah dilakukan pencucian. Pemanfaatan daerah penghasil bauksit di indonesia akan diolah menjadi bahan utama pembuatan kaleng, panci, dan perkakas rumah tangga lainnya.
·         Bangka Belitung
Bangka Belitung juga memiliki lokasi penggalian bauksit yang cukup luas yaitu terletak di Sigembir. Ada 4 cara yang biasa dilakukan untuk mengolah bahan tambang ini yaitu dengan teknik asam, basa, sintering, dan elektrolisa. Pemecahan bauksit selanjutnya akan dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan Aluminium. Jika sudah menjadi barang setengah jadi, proses pengubahan menjadi barang jadi akan lebih cepat.
·         Kalimantan Barat
Daerah penghasil bauksit di indonesia yang berlokasi di provinsi ini berada di daerah Munggu Besar, Sandai, Balai Berkuah, Mebukung, dan Pantus. Bijih Aluminium ini memiliki nilai ekonomi yang besar. Tidak semua daerah memiliki potensi barang tambang tersebut. Tempatnya juga spesifik berlokasi di negara yang dilalui garis katulistiwa dan iklim tropis.

BAB III
PENUTUP
Sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui merupakan kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Seperti Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA terbaharukan. Meskipun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas., minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan.Perubahan tekanan suhu panas, selama jutaaan tahun ini kemudian mengubah materi senyawa organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

0 komentar:

Posting Komentar