Judul Buku : Ai
Penulis :
Winna Efendi
Penerbit :
Gagas Media
Tebal :
277 Halaman
ISBN :
979-780-541-7
Novel yang berjudul singkat dan mudah untuk diingat.
Ai yang dalam bahasa Jepang artinya cinta. Saya menemukan novel ini di lemari
buku saudara saya, karena melihat sampul nya seperti nuansa jepang membuat saya
semakin penasaran dengan novelnya dan memutuskan untuk membacanya. Membaca
novel ini mengingatkanku akan Refrain, novel lain karya mba Winna yang
sebelumnya juga pernah saya baca. Sedikit mirip dari ide ceritanya, ada unsur
persahabatannya.
Ceritanya berkisah tentang persahabatan seorang gadis
yang bernama Ai dengan Sei yang tinggal di daerah pedesaan. Persahabatan mereka
berdua cukup erat sampai suatu saat datang Shin seorang anak lelaki yang datang
dari Tokyo dan mengajarkan tentang kehidupan anak-anak remaja perkotaan. Mereka
bertiga akhirnya bersahabat dekat. Sei yang sudah sejak lama berteman dengan Ai
akhirnya menyadari kalau ia sudah jatuh cinta pada Ai. Sayang, saat ia
menyadari perasaannya pada Ai, Shin sudah bergerak lebih dulu. Shin yang
ternyata juga menyukai Ai menawarkan cinta yang selama ini dicari oleh Ai. Ai
pun berpacaran dengan Shin.
Setelah mereka bertiga lulus sekolah, mereka akhirnya
kuliah di Tokyo dan tinggal di satu apartemen. Sei yang pada dasarnya tidak
nyaman berada satu apartemen dengan Shin dan Ai akhirnya mencoba untuk
melupakan cintanya pada Ai dengan berpacaran dengan gadis lain di tempat kerja
parttimenya. Sampai di sini, saya bisa menebak isi cerita sampai pada klimaks
pertama. Saat Shin dan Ai memutuskan untuk bertunangan, Shin mengalami
kecelakaan.
Okay, jika penasaran langsung baca saja novelnya.
Cinta segitiga yang dialami Sei, Ai, dan Shin cukup
klise. Tapi mba Winna bisa membuat saya ketagihan membaca lembar demi lembar
dari isi novel ini hingga ludes dalam waktu beberapa hari. Novel ini terdiri
dari dua sudut pandang. Pada bagian awa dikisahkan dari sudut pandang Sei dan
pada beberapa halaman menuju ending, sudut pandang Ai disuguhkan. Memang
terlihat sedikit perbedaan. Sei yang diceritakan di awal terkesan sedikit
mellow sementara Sei yang dikisahkan dari sudut pandang Ai terkesan sangat
keren. Jujur saya lebih suka Sei dari sudut pandang Ai. Novel ini mampu
membangkitkan emosi saya.
At lease, saya sangat suka novel ini karena mampu
membangkitkan emosi saya, serta gaya bahasa mba Winna membuat saya ketagihan.
0 komentar:
Posting Komentar