Get me outta here!

Selasa, 07 Juli 2020

Kepribadian Ganda

KEPRIBADIAN GANDA


Kali ini aku bakal membahas tentang kepribadian ganda yang sering kali kita jumpai dalam berbagai macam film, series, cerita dll.

Kepribadian ganda itu sendiri adalah kondisi di mana seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda. Kepribadian ganda disebut juga gangguan identitas disosiatif atau dissociative identity disorder (DID), dan umumnya disebabkan oleh pengalaman traumatis yang terjadi secara berulang di masa kanak-kanak.

Apa saja sih penyebab dan Faktor Risiko Kepribadian Ganda?
Penyebab kepribadian ganda belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa penderita kepribadian ganda memiliki pengalaman traumatis yang berulang-ulang di masa kecilnya. Pengalaman traumatis ini bisa berupa:
  • Penganiayaan atau penyiksaan
  • Pelecehan secara fisik atau emosional
  • Pola asuh orang tua yang membuat anak merasa takut
  • Peperangan
  • Bencana alam
Selain faktor-faktor di atas, kepribadian ganda rentan terjadi pada orang yang keluarganya memiliki riwayat kepribadian ganda.

Lalu apa saja kah gejala Kepribadian Ganda?
Gejala khas yang terdapat pada penderita kepribadian ganda adalah:
  • Memi1iliki dua kepribadian atau lebih
Penderita kepribadian ganda memiliki dua atau lebih kepribadian di dalam dirinya, yang satu sama lain berbeda atau bahkan bisa bertolak belakang. Salah satu kepribadian bisa mengambil alih kontrol tubuh dan pikiran penderita kapan saja, dan biasanya dipicu oleh situasi tertentu ketika penderita merasa stres, takut, atau marah.
Dalam istilah psikologi, kepribadian lain disebut sebagai alter ego. Saat alter ego mengambil alih kesadaran, penderita akan menjadi pribadi lain dengan nama, usia, jenis kelamin, atau sifat yang berbeda. Bahkan, tidak menutup kemungkinan penderita merasa dirinya adalah seekor hewan.
Dalam periode tersebut, akan terlihat perubahan perilaku pada penderita kepribadian ganda. Mereka bisa melakukan sesuatu yang biasanya tidak akan mereka lakukan.
Contohnya, seorang penderita kepribadian ganda yang taat pada hukum, sopan, dan berperilaku sesuai norma yang ada di masyarakat bisa saja melakukan pencurian, berlaku kasar, atau mudah memaki ketika alter ego-nya mengambil alih.
Saat seorang penderita kepribadian ganda ditanya mengapa mereka melakukan hal tersebut, mereka akan memungkirinya, mengatakan bahwa mereka tidak ingat pernah melakukannya, atau merujuk pada orang lain di dalam diri mereka sebagai pelakunya.
Perlu diketahui, kepribadian ganda tidak berkaitan dengan ritual budaya atau keagamaan. Bukan juga “kesurupan” seperti anggapan sebagian orang pada budaya tertentu.
Kepribadian ganda ini juga tidak muncul karena pengaruh konsumsi alkohol dan obat-obatan, atau kelainan medis secara fisik, seperti amnesia pada cedera kepala, demensia, aura pada migrain, atau Alice in Wonderland syndrome.
  • Mengalami amnesia
Penderita kepribadian ganda sering kali mengalami amnesia atau tidak ingat pada peristiwa tertentu di masa kecil atau masa remajanya, terutama kejadian yang membuatnya trauma.
Penderita juga bisa lupa pada kejadian yang baru saja berlangsung, informasi penting yang sangat mendasar, atau kemampuan yang mereka miliki. Misalnya, saat alter ego mengambil alih, penderita bisa lupa bagaimana cara menggunakan komputer meskipun sebenarnya ia adalah seorang ahli komputer. Sebaliknya, penderita bisa saja mengerjakan sesuatu yang biasanya tidak bisa mereka lakukan, misalnya melukis atau bicara bahasa asing.
Penderita kepribadian ganda bisa tidak mengingat bagaimana ia berada di suatu tempat atau menemukan suatu benda tetapi tidak tahu bagaimana benda tersebut bisa berada di situ. Penderita juga sering kali tidak ingat sesuatu yang pernah diucapkan atau dilakukannya.
Penderita kepribadian ganda umumnya akan mengalami gangguan atau kesulitan yang serius dalam kehidupannya sehari-hari akibat gejala-gejala tersebut.

Bagaimana cara pengobatan Kepribadian Ganda?
Metode pengobatan pada kepribadian ganda adalah psikoterapi dalam jangka panjang. Tujuan psikoterapi adalah untuk menyatukan kembali seluruh kepribadian yang terpecah.
Namun, perlu diketahui, psikoterapi hanya bersifat membantu penderita untuk memahami kondisi yang dialaminya agar ia dapat menghadapi dan mengatasi kondisi tersebut.
Psikiater juga dapat melakukan hipnoterapi untuk membantu mengendalikan perilaku yang tidak normal dan membuat psikoterapi lebih efektif.
Dokter juga dapat memberikan obat antidepresan, obat antipsikotik, atau obat penenang untuk mengatasi gejala gangguan mental yang dialami penderita kepribadian ganda.

Apa saja komplikasi yang dialami pendrita Kepribadian Ganda?
Kepribadian ganda dapat menyebabkan penderitanya berisiko tinggi mengalami komplikasi berupa:
Maka dari itu perlu bagi kita untuk mencegah terjadinya Kepribadian Ganda ini dengan cara menghindari tindakan atau situasi yang dapat meningkatkan risiko anak menderita gangguan ini, seperti pelecehan, penganiayaan, atau penelantaran.
Jika seorang anak mengalami kejadian yang membuatnya trauma, segera bawa ia ke dokter spesialis kejiwaan. Dokter akan membantunya untuk menyikapi ingatan terhadap kejadian traumatis tersebut dengan cara yang positif.

Mari kita hidup dengan saling menyayangi satu sama lain J


Sumber 

Sabtu, 04 Juli 2020

Sinopsis Novel Looking For Alaska


Judul: Looking for Alaska
Penulis: John Green
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Alih bahasa: Barokah Ruziati & Sekar Wulandari
Desain sampul: Martin Dima
Cetakan: Keenam, Agustus 2015
Tebal: 288 hlm.

Pernah gak sih kamu baca kisah remaja luar negeri yang tinggal di asrama? Looking for Alaska karya John Green menceritakan hal itu. Kisahnya tentang Miles Halter yang memulai sekolahnya di Culver Creek, sebuah sekolah persiapan yang difasilitasi pula dengan asrama. Di sana ia pun harus tinggal sekamar dengan Chip Martin. Miles dan Chip keduanya akan menjalani kehidupan remaja yang berapi-api. Terlebih mereka akan sekelompok dengan Takumi, Lara, dan tentu saja Alaska. Lalu, lebih berfokus ke mana sih novel Looking for Alaska ini? Tentu saja kehidupan lima remaja tadi, sebuah rangkaian kisah remaja-remaja yang mencoba badung, mencoba menjajal hal-hal ekstrem.
     
Kisahnya sendiri dialirkan dari sudut pandang Miles. Cowok itu tergolong cupu banget sih, terungkap dari berbagai pemikirannya di buku ini. Miles di Culver Creek akhirnya punya teman, setelah sebelumnya ia selalu menyendiri. Hidup Miles jadi seru akibat ulah Chip yang punya julukan ‘Kolonel’. Cowok itu lebih pendek dari Miles, tetapi digambarkan punya kepemimpinan dan perawakan yang bagus, sehingga Miles yang ceking selalu patuh padanya, selain ia pun tak mau menyulut masalah. Dari penceritaan Miles, kita mampu mengeksplor berbagai karakter di buku ini, terutama tokoh sentral perempuannya, Alaska Young. Dia jahil, pintar, slengean, tetapi punya misteri sendiri, rahasia yang membuatnya impulsif. Alaska juga digambarkan sangat menarik, menawan, dan sangat karismatik, tetapi ia pun memiliki kekurangan. Sedangkan Takumi si cowok Jepang dan Lara yang mana pacar Miles, mereka berdua tidak tampil dengan porsi sebanyak Alaska, Miles, dan Chip. Namun, keduanya tetap punya pengaruh, terutama dalam scene-scene yang berusaha menunjukkan keakraban lima sekawan itu.
                
Meskipun temanya remaja, Looking for Alaska tidak serta merta menampilkan sebuah konflik yang dangkal. Terlebih dengan penggalian masing-masing karakternya yang menurut saya sih lumayan berat. Awal-awal ketika membaca buku ini bahkan sampai bagian pertengahan buku, saya sebagai pembaca masih menimbang-nimbang, sebenarnya mau dibawa ke mana kisahnya? Eh pas bagian SESUDAH, ternyata buku ini menampilkan konflik utamanya. Well, jangan bingung ya. Jadi di buku ini ada dua bagian besar yang diberi nama SEBELUM dan SESUDAH, masing-masing bagian memuat alur cerita yang kontras. Kurang lebih bagian SEBELUM menceritakan mengenai kegiatan-kegiatan seru yang dilakukan lima sekawan, sedangkan bagian SESUDAH mengandung cerita yang senada dengan judul buku ini ‘LOOKING FOR ALASKA’ alias mencari Alaska. Ke mana sih Alaska? Kok sampe harus dicari? Hehe, lebih jelasnya silakan baca buku ini. Bisa dibilang saya lebih menyukai bagian SESUDAH dari novel ini.
                
Layaknya novel lainnya, novel ini pun memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mau bahas kelebihannya dulu nih. Seenggaknya ketika kamu baca buku ini, kamu akan mendapatkan banyak pengetahuan remaja, dan tentu saja hal itu tidak disampaian secara eksplisit oleh penulisnya. Dan pengetahuannya pun tentang kehidupan remaja di luar negeri sih, yup Amerika. saya baru tahu ketika membaca buku ini, ternyata asrama di sana penghuninya bisa campur sari ya? Well, di Indonesia sih gak bakal kayak gitu hehehe… Juga mengenai psikologi remaja, sebenarnya John Green sebagai penulis mencoba menuturkan hal ini lewat banyak tingkah pola Miles, dkk sih, terutama banyaknya kejailan yang mereka lakukan entah itu demi menuntaskan rasa penasaran mereka atau demi harga diri sih, sebut saja ketika mereka melakukan pembalasan untuk anak-anak Weekday Warriors—genk anak-anak kaya yang digambarkan sok di buku ini. Oh ya, jangan kaget ya pas baca buku ini, solanya banyak isu-isu yang mungkin tabu di Indonesia coba diangkat, semisal seks bebas, ganja, alkohol, dll, maklum luar negeri. Sedangkan kekurangannya menurut saya sih, beberapa adegan khususnya di bagian bab SEBELUM, terlalu banyak yang gak memengaruhi plot utama sehingga berpotensi besar membuat pembaca jenuh.
             
Terlepas dari kelebihan kekurangannya, novel pertama John Green ini sungguh luar biasa. Menurut saya John Green mampu menyajikan cerita remaja yang kompleks namun banyak hal warna-warni yang ia coba selipkan dan dia berhasil membaurkannya dengan cerita utama. Looking for Alaska, membuat perspektif saya terhadap kisah remaja semakin terbuka, bahwa semakin remaja terobsesi dengan hasrat masa mudanya, ia harus cepat-cepat sadar akan konsekuensi hal tersebut.

Novel ini saya rekomendasikan, khususnya bagi yang belum baca karya penulis satu ini. Well, saya jadi tertarik untuk membaca karya-karya lain dari John Green, terutama The Fault in Our Stars yang melegenda itu, dan tentu saja Will Grayson Will Grayson yang ditulis duet dengan David Levithan.

Novel ini juga berhasil di film kan di Amerika pada 18 oktober 2019 dengan judul yang sama dengan di novel.

Jumat, 03 Juli 2020

ANALISIS PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP DUNIA INDUSTRI DI INDONESIA


ANALISIS PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP DUNIA INDUSTRI DI INDONESIA
Sejumlah kebijakan strategis telah dikeluarkan pemerintah untuk percepatan penanganan wabah Covid-19 dan menjaga jalannya dunia usaha di tanah air.“Pemerintah sangat serius dalam menangani Covid-19 ini, termasuk agar industri kita tidak terpuruk. Jadi, penciptaan iklim usaha yang kondusif juga diprioritaskan. Namun, hal itu perlu dukungan semua stakeholder,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta.

Pekan ini, Agus mengakui bahwa pihaknya aktif menggelar rapat jarak jauh dengan sejumlah pelaku industri untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi saat ini. Kemarin, Rabu (3/4), Menperin melakukan konferensi video dengan pelaku industri kimia, farmasi, dan tekstil (IKFT). Hari sebelumnya dengan para pelaku industri makanan dan minuman.
Hal ini lantaran pandemi Covid-19 membawa dampak terhadap outlook perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Namun demikian, pengalaman yang dialami oleh China bisa menjadi pembelajaran. Apalagi, saat ini, geliat sektor manufaktur di Negeri Tirai Bambu mulai kembali bangkit.

“China mampu mengcreate kesempatan dalam krisis seperti ini. Sebab, jika ekonomi China membaik, akan berpengaruh juga. Maka itu, kita harus bisa menciptakan peluang baru dalam menghadapi kesulitan ini,” paparAgus.
Sementara itu, Agus pun mengakui, tertekannya indeks manajer pembelian (Purchasing Managers’ Index/PMI) manufaktur Indonesia pada akhir kuartal I tahun 2020, turut dipengaruhi oleh banyaknya daerah yang terjangkit Covid-19. Alhasil, penurunan utilitas industri manufaktur di berbagai sektor tidak dapat dihindari.“Beberapa industri mengalami penurunan kapasitas (produksi) hampir 50 persen, kecuali industriindustri alat-alat kesehatan dan obat-obatan. Kami tetap mendorong industri bisa beroperasi seperti biasanya, namun dengan protokol kesehatan yang ketat sehingga terhindar dari wabah Covid19,” tegas Agus.

Sebab, Agus megatakan, tidak hanya di Indonesia, aktivitas manufaktur di Asia juga mengalami kontraksi pada bulan Maret 2020 ini karena dampak penyebaran virus korona (Covid-19) terhadap rantai pasokan. Hal ini berdasarkan data IHS Markit yang dirilis Rabu (1/4), hampir seluruh PMI manufaktrur regional turun di bawah 50.

Indeks PMI Jepang anjlok ke level 44,8, sedangkan PMI Korea Selatan turun ke 44,2, level terburuk sejak krisis keuangan global lebih dari satu dekade lalu. Di Asia Tenggara, angka PMI Filipina turun menjadi 39,7, terendah sepanjang sejarah, sedangkan Vietnam merosot ke 41,9. Sementara itu, PMI Indonesia berada di posisi 45,3 pada Maret 2020.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja mengemukakan, beberapa anggota API di Bandung mengembangkan pembuatan alat pelindung diri (APD).

Berikutnya, Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex) Iwan Setiawan Lukminto menyampaikan, pihaknya juga sedang mengoptimalkan produksi APD untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang semakin meningkat.
“Untuk bahan baku tidak masalah, karena kami bikin sendiri. Kami juga akan memproduksi yang medical grade, dan kami sudah distribusikan 35 juta masker bulan ini,” ungkap Iwan. 

Wakil Direktur Utama Pan Brothers Anne Patricia Sutanto menuturkan, pihaknya siap membantu pemerintah dalam upaya menangani pandemi Covid19. “Kami menerapkan protokol kesehatan dalam proses produksi di pabrik. Selain itu, overtime dihindari agar stamina bisa terjaga, dan jam kerja dibatasi menjadi delapan jam,” papar Anne.
Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan, pihaknya punya pabrik di Cikarang yang sudah mengembangkan bahan baku obat untuk penanganan Covid-19.

Sumber