The Hunger Games
Judul : The Hunger Games
Penulis
: Suzzane Collins
Penerjemah
: Hetih Rusli
Penerbit
: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan
: I, 2009
Tebal : 406 hlm
Sebelumnya
saya sudah lebih dahulu menonton versi filmnya yang diperankan oleh Jennifer
Lawrence and Josh Hutcherson. Namun kita tau kalau novel dijadikan film maka
akan ada scene dalam novel yang tidak di filmkan. Dan saya memutuskan untuk
membaca novelnya, yang kebetulan saudara saya sudah membelinya dan membacanya.
“Dua puluh empat peserta. Hanya satu
pemenang yang selamat”
Sebuah
kalimat pembuka untuk novel ini. Novel ini menceritakan sebuah masa ketika
Amerika Utara musnah, dan dibekasnya berdirilah Negara Panem dengan Capitol
sebagai pusat kota yang dikelilingi oleh 12 disrik. Negara ini sangatlah tidak
damai perbedaan derajat sangat terlihat jelas antara Distrik dan Capitol
sebagai pusat kota. Di distrik hanya lah seperti kota kotor dan orang kelaparan
sedangkan capitol dihiasi dengan kemewah dan bersenang-senang.
Setiap
tahun negara Pane mini menggelar sebuah permainan yang diberi nama The Hunger
Games, games ini wajib diikuti oleh 24 anak-anak remaja dari 12 dstrik. Setiap
tahun akan dipilih acak 2 anak dari masing-masing distrik dengan ambel-ambel
jika menang akan diberikan sebuah kehidupan yang layak.
Permainan
ini akan ditonton oleh para penghuni capitol dan tentunya itu dibuat sangat
meriah seakan-akan kita menonton sebuah pertandingan seru. Tetapi permainan ini
bukanlah permainan biasa, setiap 24 anak harus bertahan di dalam arena yang
berbahaya. Kemenangan hanya didapat ketika hanya ada 1 orang yang hidup. Itu artinya
hanya ada dua pilihan yaitu membunuh atau dibunuh.
Di
distrik 12 saat pengundian Hunger Games ke-74, Katniss Everden, seorang kakak
yang berumur 16th merelakan dirinya sebagai pengganti adiknya prim
yang sebelumnya terpilih secara acak untuk mengikuti games tersebut. Undian acak
berikutnya jatuh pada Peeta Mellark, anak tukang roti.
Tanpa diduga keikutsertaan Katniss dan Peeta sebagai wakil dari distrik 12 membuat Hunger Hames ke 74 menjadi begitu menarik dan tak terlupakan bagi seluruh penduduk negeri Panem.
Tema dan alur kisah dari novel The Hunger Games yang merupakan buku pertama dari sebuah trilogy (The Hunger Games, Cathcing Fire, Mockingjay) perpaduan antara kisah action, petualangan, ketegangan permainan Hunger Games plus drama kehidupan dan romansa Katniss Everden dengan Peeta Mellark benar-benar akan membawa emosi pembaca terombang-ambing, kadang sedih, tegang, dan bumbu romansa.
Novel
ini benar-benar membauat saya terkasima tiap kali membacanya, dimana sisi
kemanusiaan persahabatan dan keluarga sangat kental sekali dalam kisahnya.
Kehadiran
novel ini memberi warna baru bagi genre novel remaja yang sebelumnya diwarnai
oleh dunia sihir dan vampir romantis. Di Amerika novel ini menjadi best seller
mengalahkan serial Twilight. Sebuah budaya populer baru yang berasal dari novel
best seller tampaknya akan muncul melanjutkan zaman setelah Harry Potter dan
Twilight.
0 komentar:
Posting Komentar